Rabu, 18 Juni 2014

MUHASABAH DIRI DALAM MENGHADAPI UJIAN HIDUP

MUHASABAH DIRI DALAM MENGHADAPI UJIAN HIDUP

Alhamdulillahirobil’alamin, segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang, Yang Maha Kaya lagi Maha Pemurah, Yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kami, panutan kami, nabi Muhammad SAW, yang senantisa kami harapkan safaatnya kelak di yaumil akhir, amin.
Tidak ada satu pun kejadian yang menimpa kita tak ada tujuannya (there is no coincident in life). Keterbatasan pengetahuanlah yang menyebabkan manusia buta akan makna dalam setiap peristiwa.

Hanya mereka yang berpikir dan terus meningkatkan ketawakalan karena mengimaninya, akan mendapatkan jawaban atas setiap pertanyaan dan merasakan kebahagiaan di balik kesusahan.

Memang, tak semua dari kita yang menyadarinya. Atau bahkan melakukan perenungan batin atas setiap kejadian yang menimpa. Padahal, perenungan dan berpikir adalah tugas mulia yang hendaknya manusia banyak melakukannya. Kenapa? Karena setelah itu, jiwa ini akan dibimbing-Nya untuk menemukan jawaban. Dan, iman pun semakin dikuatkan.

Jika kita sabar, itu akan menambah pahala kita dan mengurangi dosa kita dan surga adalah imbalannya.

”Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [Al Baqarah:155-157]
”…Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” [Yusuf :87]
Kita harus yakin bahwa dibalik kesulitan yang menimpa kita, insya Allah akan ada kemudahan. Percayalah karena ini adalah janji Allah yang Maha Benar!
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [Alam Nasyrah:5-6]
”…Siapakah yang dapat menghalangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al Fath:11]
Begitulah perenungan saya saat menghadapi musibah, menjadi bendahara, dan uang yang saya simpan dengan rapat, tiba-tiba raib entah kemana, padahal tidak ada kerusakan sama sekali pada tempat penyimpanan itu.
Tidak mungkin uang itu hilang tanpa seijin Allah, maka aku harus mengambil hikmah dari kejadian ini, mungkin Allah meneggur saya, saya yg selama ini pelit, sombong, banyak dosa, saya yg teledor/ceroboh  ataukan kesalahan kesalahan lain yang aku tidak sadari. Karena itu aku harus memperbaiki diri, untuk menjadi lebih baik.
Aku tidak boleh larut dalam sedih dan sesal, karena begitu banyak karunia Allah yang musti aku syukuri, misalnya diri dan keluarga yang sehat, nama baik, teman- teman yang baik,dan bantuan baik materi ataupun non materi serta yang lainya yg aku tak dapat menghitungnya.
Terima kasih ya Rab atas segala nikmat yang telah Engkau limpahkan pada diri ini. NikmatMu yang mana yang pantas aku dustakan, Engkau ciptakan masalah lengkap dengan solusinya.
Ya Rab tetapkan diri ini dalam iman dan Islam, serta dalam taat kepadaMU, hingga kelak hambaMu ini menghapMu dalam keadaan Engkau ridhoi, Amin




Tidak ada komentar:

Posting Komentar